Monday, January 16, 2012

Kebulatan Tekat Hati

Dalam menjalani segala sesuatu selain diperlukan kekuatan fisik ternyata hati juga mengambil peranan. Seringkali saya temui banyak pribadi dapat berbuat lebih karena dorongan kekuatan hati disaat kekuatan fisik telah sirna.

Sebuah cerita dari negeri matahari terbit ketika negeri itu dilanda gempa, diceritakan seorang ibu melindungi bayinya dari tembok-tembok rumah yang runtuh, Meski menderita patah tulang dan tenaganya terkuras si ibu berhasil melindungi anaknya dan berhasil meninggalkan pesan kasih. Sebuah hasil dari kenuatan hati, saat kekuatan fisik telah sirna.

Dalam apa pun yang kita kerjakan hati menentukan seberapa serius kita mengerjakannya. Lebih mudah membayangkannya jika kita melihat situasi ini: Hujan lebat, pacar lapar dan dengan kondisi yang sama seorang teman yang lapar... mana yang lebih kita pilih untuk kita kerjakan... umumnya sih kita akan lakukan apapun buat pacar... lebih dari kepada seorang teman... bukankah dalam hal ini hati sangat berperan?

Kebulatan hati memudahkan untuk menjalani hidup. Seperti halnya ban atau roda yang berbentuk bulat akan lebih mudah menggelinding dari pada roda atau ban yang berbentuk kotak, segitiga, bahkan yang bersegi enam. Kebulatan hati memudahkan kita menjalani hidup, tidak mudah kecewa atas keadaan, tidak mudah teraduk-aduk perasaan... bayangkan saja kita menaiki sebuah mobil dengan roda berbentuk kotak. betapa menderitanya kita. Kita akan sangat tergoncang, perjalanan menjadi lambat dan terhambat. Bahkan mungkin akan menimbulkan rasa mual. 

Yah sedikit banyak mungkin lebih mudah dikatakan jika jalanilah hidup dengan "moto peteng, cangkem mingkem". Maksudnya bukan tidak peduli dengan yang lain. Namun milikilah kebulatan tekat. Memang kita harus mendengarkan nasihat dan masukan orang lain, tetapi keputusan kehidupan senaniasa ditangan kita. Bahkan Tuhan pun bukan Tuhan yang memaksa kita. Dia memberi pilihan-demi pilihan bagi kita untuk menjalani hidup dengan baik. Dia menyerahkan pilihan pada kita kecuali kita meminta Dia yang memilihkan bagi kita, kecuali kita menyerahkan kedaulatan hidup kita ke tanganNya.

Milikilah kebulatan tekat hati, sebab hidup tidak tergantung orang lain, hidupmu adalah pilihanmu!

No comments:

Post a Comment